lyra .com

Sabtu, 16 Oktober 2010

macam-macam penghijauan


BAGAIMANA kita sebagai individu dapat berperan aktif dalam melestarikan sumber daya alam? Ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mengelola kelestarian sumber daya alam bahkan di lingkungan terkecil kita sendiri, sehingga sumber daya alam di lingkungan kita dapat kita kelola, kita perbaharui dan upayakan kelestariannya.

Lalu apa yang dapat kita lakukan secara aktif  dalam pelestarian sumber daya alam ini? Tindakan sederhana apa yang dapat dilakukan sehingga dapat  memelihara dan memanfaatkan potensi sumberdaya alam sebesar-besarnya dan semaksimal mungkin namun tetap optimal sehingga memberikan manfaat dan kesejahteraan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat generasi sekarang  tanpa melupakan potensi dan peluang manusia generasi yang akan datang dalam memanfaatkan sumberdaya alam tersebut?

Sumber daya alam di lingkungan rumah kita yang dapat kita perbaharui dan kita jaga adalah air, tanah, tumbuhan dan hewan.   Pelestarian sumberdaya alam adalah tindakan memelihara dan memanfaatkan potensi sumberdaya, termasuk dari pencemaran di lingkungan kita.   Tindakan memelihara dan mengelola ini harus dimulai dari kumpulan terkecil masyarakat, bahkan dari setiap individu, yaitu anggota keluarga.


Penghijauan Pekarangan Rumah
Salah satu pelestarian sumber daya alam adalah melestarikan hutan kita.  Hutan tidak hanya hutan di pedalaman, namun pemukiman penduduk dari kampung sampai dengan kota besar pun memiliki hutan untuk konservasi alam yaitu hutan kota (urban forest).  Hutan kota dimana hutan tersebut adalah ruang terbuka yang ditumbuhi vegetasi berkayu di wilayah pemukiman dapat  memberikan manfaat lingkungan sebesar-besarnya kepada penduduk sebagai proteksi dan reservasi terhadap sumber daya air, sumber udara segar, keindahan tata ruang pemukiman dan estetika serta rekreasi khusus lainnya.

Memelihara hutan kota  tidak  terbatas hanya  pada pepohonan lahan hutan, sekumpulan pepohonan di taman kota, tapi juga pada pohon-pohon individu. Turut serta melestarikan hutan, dapat dimulai dengan mencintai lingkungan di sekitar kita yaitu pada tetumbuhan dan pepohonan di pekarangan rumah.  Pekarangan rumah walaupun sempit dapat dimanfaatkan untuk menanam tumbuhan yang bermanfaat dalam pot. Sempalan lahan dekat parit dapat rumah dapat ditanami pohon.  Memulai dari rumah sendiri dengan satu dua pohon adalah berarti banyak untuk kemudian dapat menuju cakupan yang lebih luas.

Pemilihan jenis tanaman untuk penghijauan di pekarangan rumah hendaknya dipilih agar dapat tumbuh dan dirawat dengan baik. Pemilihan jenis tanaman hendaknya dipertimbangkan dari segi persyaratan hortikultura (ekologikal) dan persyaratan fisik. Syarat hortikultural yaitu respon dan toleransi terhadap temperatur, kebutuhan air, kebutuhan dan toleransi terhadap cahaya matahari, kebutuhan lahan dan jenis tanah, ketahanan hama dan penyakit.  Syarat-syarat fisik yaitu tujuan penghijauan, persyaratan budi daya, bentuk tajuk, warna, dan aroma untuk kepentingan estetika dan perawatan misalnya pemangkasan.  Mengenali jenis dan sifat pohon dipentingkan karena apabila kita mengenali pohon tersebut maka kita akan tahu pula cara merawat dan menjaganya sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal pada lingkungan sekitar.

Memelihara pohon dapat dilakukan oleh seluruh anggota keluarga secara aktif. Ayah memelihara tanaman dengan memangkas batang-batang yang menjuntai dan mengganggu, ibu membantu memberikan pupuk, dan anak-anak membantu menyiram tanaman. Keharmonisan dan komunikasi antar anggota keluarga dapat terjalin dengan baik, anak-anak dapat mewarisi pengetahuan dan belajar mencintai lingkungan dengan memelihara dan mencintai tanaman.

Tidak hanya pohon berkayu keras atau peneduh yang dapat ditanam di pekarangan. Tanaman hias, tanaman obat, tanaman bumbu dan tanaman buah dapat pula dipelihara untuk membantu penghijauan. Sebagai penyaring debu untuk kesehatan, pemasok udara segar dan keindahan (estetika), maka tanaman pun bermanfaat secara ekonomis pula bagi keluarga.  Tak hanya ditanam di lahan pekarangan rumah , tanaman pun dapat ditanam secara vertical (vertical garden), atau di atap rumah (roof garden).  Apabila setiap rumah secara aktif melakukan penghijauan, tentu saja secara luas dampaknya akan terasa sebagai upaya untuk pelestarian lingkungan dan pengurangan pemanasan global.

Pencegahan Pencemaran Lingkungan
Sebetulnya lingkungan hidup di sekitar kita dapat secara alami membersihkan dirinya dari polutan atau pencemaran. Namun pencemaran di lingkungan hidup di sekitar kita termasuk pencemaran air, pencemaran udara dan pencemaran tanah dapat makin tinggi karena adanya polutan dalam jumlah yang berlebihan yang dapat menyebabkan lingkungan tidak dapat mengadakan pembersihan sendiri .  Untuk mencegah hal tersebut, polusi terhadap lingkungan perlu dideteksi secara dini dan ditangani segera oleh setiap individu agar tidak memberikan dampak yang lebih luas dan lebih parah terhadap lingkungan.

Sumber polusi pada air yang sangat besar terdapat dari sampah dan limbah. Dalam hal ini sampah domestik (rumah tangga) memberikan pula konstribusi yang besar bagi pencemaran.  Polusi air terjadi karena kurangnya rasa disiplin masyarakat, misalnya dalam kebersihan lingkungan dan membuang sampah sembarangan.  Dampak sampah selain polusi sampah juga mengakibatkan tersumbatnya saluran-saluran air sehingga mengakibatkan banjir di musim hujan.

Tidak hanya dibuang, sudah saatnya kita memikirkan pemilahan dan pengelolaan sampah. Dari sejak awal akan dibuang dari rumah, sampah hendaknya sudah dipilah. Mana sampah organik mana dan mana sampah anorganik.  Selain itu pemilahan sampah akan memudahkan pemerintah kota dalam pengelolaan sampah sehingga dapat didaur ulang atau dimanfaatkan untuk hal lainnya.  Sampah rumah tangga pun dapat dipilah mana yang dapat dijadikan kompos atau pupuk cair, sehingga dapat digunakan sebagai pupuk bagi tanaman yang bermanfaat pada penghijauan.  Hal ini sangat disayangkan karena ini belum disadari oleh kebanyakan masyarakat kita. 

Oleh karena itu mari kita sebagai anggota masyarakat, melakukan upaya pelestarian sumber daya alam dan menjaga lingkungan kita dengan satu langkah kecil yang kita mulai di diri kita sendiri sebagai individu dan anggota keluarga. Di rumah kita dapat turut serta secara aktif menjaga sumber daya alam kita dan kita dapat mewariskan lingkungan kehidupan yang baik kepada anak cucu kita nanti. (*)



pengertian penghijauan


PENGHIJAUAN
A. PENJELASAN UMUM
Penghijauan pertamanan adalah usaha penataan lingkungan dengan mempergunakan tanaman sebagai materi pokoknya, (upaya yang dapat menanggulangi degradasi dan kualitas lingkungan).
DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara RI telah berkembang menjadi pusat berbagai aktivitas kehidupan seperti industri, pendidikan, perdagangan, pariwisata dan jasa.
Kota Jakarta merupakan pusat konsentrasi pelayanan dengan berbagai aspek kegiatannya menimbulkan dampak positif maupun negatif terhadap lingkungan.
Lingkungan yang baik dan sehat adalah hak dan kewajiban seluruh lapisan masyarakat baik swasta maupun pemerintah untuk mewujudkannya.
Mewujudkan kota yang berwawasan lingkungan, asri, serasi dan lestari menuntut agar selalu menghijaukan kota.
Tujuan penghijauan adalah :
a.      Untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup
b.      Untuk meningkatkan kota yang asri, serasi, lestari
c.      Untuk melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Manfaat penghijauan adalah :
1.      Manfaat Estetis (Keindahan)
Pohon memiliki berbagai macam bentuk tajuk yang khas, sehingga menciptakan keindahan tersendiri. Oleh karena itu bila disusun secara berkelompok dengan jenis yang sama pada masing-masing kelompok akan menciptakan keindahan atau suasana yang nyaman. Struktur bangunan tanpa diimbangi dengan pohon-pohon akan terasa gersang, sebaliknya bila sekitarnya ditanam pohon serta ditata dengan baik akan nampak hijau dan asri.
2.      Manfaat Orologis
Akar pohon dengan tanah merupakan satu kesatuan yang kuat sehingga mampu mencegah erosi atau pengikisan tanah. Inilah yang disebut manfaat orologis.
3.      Manfaat Hidrologis
Dalam hal ini dimaksudkan bahwa tanaman-tanaman pada dasarnya akan menyerap air hujan. Dengan demikian banyaknya kelompok pohon-pohon akan menjadikan daerah sebagai daerah persediaan air tanah yang dapat memenuhi kehidupan bagi
manusia dan makhluk lainnya.
4.      Manfaat Klimatologis
Dengan banyaknya pohon akan menurunkan suhu setempat, sehingga udara di sekitarnya menjadi sejuk dan nyaman. Jadi secara klimatologis kehadiran kelompok pohon-pohon pelindung sangat besar artinya.
5.      Manfaat Edaphis
Ini adalah manfaat dalam kaitan dengan tempat hidup binatang. Di lingkungan yang penuh dengan pohon-pohon, secara alami satwa dapat hidup dengan tenang karena lingkungan demikian memang sangat mendukung.
6.      Manfaat Ekologis
Lingkungan yang baik adalah yang seimbang antara struktur buatan manusia dan struktur alam. Kelompok pohon atau tanaman, air, dan binatang adalah bagian dari alam yang dapat memberikan keseimbangan lingkungan.
7.      Manfaat Protektif
Manfaat protektif adalah karena pohon dapat memberikan perlindungan, misalnya terhadap teriknya sinar matahari, angin kencang, penahan debu, serta peredam suara. Disamping juga melindungi mata dari cahaya silau.
8.      Manfaat Hygienis
Adalah sudah menjadi sifat pohon pada siang hari menghasilkan O2 (Oksigen) yang sangat diperlukan manusia, dan sebaliknya dapat menyerap CO2 (Karbondioksida) yaitu udara kotor hasil gas buangan sisa pembakaran. Jadi secara hygienis, pohon sangat berguna untuk kehidupan manusia.
9.      Manfaat Edukatif
Berbagai macam jenis pohon yang ditanam di kota merupakan laboratorium alam, karena dapat dimanfaatkan sebagai tempat belajar mengenal tanaman dari berbagai aspeknya.



Jumat, 01 Oktober 2010

cara-cara penanaman pohon untuk penghijauan


Tata Cara Penanaman Pertamanan
Tanaman Pohon
1.
Gali lobang 50 x 50 x 50 cm.
2.
Galian sebelah atas dipisahkan dengan galian sebelah bawah.
3.
Lobang dibiarkan terbuka selama 1 minggu.
4.
1/2 bagian tanah galian dikembalikan ke lobang.
5.
Lapisan tanah atas dicampur dengan pupuk kandang sebanyak 1 pengki (1/4 m3)
6.
Ambil bibit yang akan ditanam setelah disiram terlebih dahulu dan dikeluarkan dari pembungkusnya dengan hati-hati, kemudian ditanam tegak lurus.
7.
Tanah galian yang telah dicampur pupuk kandang ditimbun di sekitar bibit dan dipadatkan.
8.
Beri steger (penunjang) agar tidak roboh dan tumbuh dengan lurus, dan disiram sampai penuh.
9.
Jarak tanam pohon minimal 6 (enam) meter sedangkan jarak ke selokan minimal 1 (satu) meter.
Tanaman Perdu
Sama dengan tanaman pohon, hanya ukuran lubang lebih kecil dibandingkan dengan pohon. Lebih kurang separuh tanaman pohon dengan demikian campuran pupuk kandang juga sebagian.
Tanaman Penutup
Tanaman penutup tidak memerlukan pembuatan lubang, tetapi tanah langsung diolah sedalam 30 cm. Kemudian dibiarkan lebih kurang 1 (satu) minggu, lalu dicampur pupuk kandang. Untuk 1 (satu) meter persegi dicampur/ditebarkan pupuk kandang sebanyak 1/4 m3 dan diaduk sampai rata. Gunakanlah pupuk kandang yang sudah kering.
Tanaman Dasar
Hampir sama dengan tanaman penutup, tetapi untuk tanaman dasar sebaliknya tanah dicampur dengan pasir agar tanah lebih gembur. Setelah lempengan rumput ditanam diratakan permukaannya dengan dipukul pakai kayu atau alat lainnya sampai rata.
Tanaman Pot
Pilih pot yang sesuai dengan jenis tanaman. Tanaman yang lebih tanah air dapat ditanam pada pot yang kurang porositasnya sedangkan tanaman yang kurang tahan terhadap air pakailah pot tanah.
Campuran media dipakai yang gembur agar akar mudah menembus tanah dan di dalamnya tersedia oksigen yang cukup. Campuran media yang baik terdiri atas pasir, tanah, humus/pupuk kandang/kompos dengan komposisi sesuai dengan jenis tanaman.
Memperbanyak tanaman dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu :
1.
Secara generatif (kawin) dengan menggunakan biji
2.
Secara vegetatif :
a. Dengan menggunakan bagian-bagian tertentu dari tanaman
- Slolon : bagian batang yang keluar dari ketiak daun pada dasar yang menjalar sepanjang permukaan.
- Umbi batang : batang berdaging dalam tanah dengan beberapa mata tunas.
- Akar tunggal, batang yang tumbuh dalam tanah mengandung mata tunas dan tunas-tunas dapat menghasilkan akar adventif.
- anak tanaman
 Tunas samping yang berkembang dari batang bawah
- Suring
 Daging batang dalam rumah yang merupakan lembaran-lembaran daging tersebut yang berserat.
b. Bunga stek
- Stek pucuk : diambil dari pucuk batang panjang 5-10cm.
- Stek Cabang : diambil dari cabang berkayu keras panjang 10-15 cm.
- Stek Daun : bagian yang ditanam tangkai daunnya.
- Stek Mata tunas : bagian batang yang mengantung mata tunas.
c. Mencangkok
Bahan stek yang masih bersatu dengan batang induknya, batang disayat kulitnya + 3-5 cm.lalu kambiumnya dikerok sampai bersih dan dibiarkan kering selama 2 (dua) minggu kemudian ditutup dengan tanah subur dan dibungkus dengan plastik/sabut kelapa. Sekitar satu bulan akar akan keluar dan dipotong siap untuk ditanam.
d. Okulasi
Penyatuan satu mata tunas yang disisipkan dibawah kulit kayu dari batang bawah.
e. Enten/menyambung
Menyatukan batang dari satu tanaman dengan tanaman lain yang masih satu jenis sehingga tumbuh besar.
Salah satu cara untuk menjadikan lingkungan lebih asri yaitu dengan penanaman tanaman melalui wadah yaitu dengan pot.
Tanah yang diletakkan dalam pot hendaklah gembur dan mempunyai derajat bersama buah serta banyak mengandung hama.
Pot yang baik adalah berasal dari tanah liat.
Penanaman tanaman dalam pot

-
Pot yang dipakai sebaiknya bersih dan untuk pot baru direndam lebih dahulu 1/2 jam.
-
Mempergunakan bahan penutas (pecahan genting, batu bata) setinggi 1/5 tinggi pot.
-
Mempergunakan pot sesuai kebutuhan.
-
Tanah asal yang ada pada tanaman diikutsertakan
-
Masukkan tanah campuran dengan hati-hati ke dalam pot
-
siram pot dengan air sampai jernih.

Pemeliharaan tanaman pot
1.
Penyiraman dapat dilakukan 1 kali dalam sehari (untuk musim kemarau 2 kali sehari).
2.
Penempatan pada tanah yang kurang memenuhi syarat kecuali untuk menanam bunga.
3.
Pemangkasan dilakukan untuk :
a.      Mempertahankan keindahan
b.      Batang atau cabang yang rusak.
c.      Cabang yang diharapkan merangsang timbulnya kuncup baru
d.      Tunas-tunas liar
e.      Cabang yang tumbuh tidak teratur
f.       Daun yang rusak.
4.
Pemberantasan hama dan penyakit
Dilakukan bilamana sangat perlu, boleh dibunuh langsung.
Untuk hama yang sukar diberantas, misalnya butir tanaman cycas dengan pestisida Basudin seminggu 2 kali dengan dosis 1 liter air dicampur 2CC Basudin.
Beberapa tanaman yang dapat dipakai sebagai tanaman pot
1.
Tanaman hias bersyarat
- Bogenvil - Casa blanca - Mawar - Melati - Nusa Indah - Lantana - Kamboja -Kemunig - Kenanga Pendek - Cempaka Kembang Merah.
2.
Tanaman hias berfungsi ganda (sabagai obat)
- Bluntas - Cempaka - Bunga pukul empat - Culan - Dinding Ari - Gendola - Lidah Buaya - Pandan - Miana - Melati - Kaca Piring - Keci Beling - Kemuning - Kumis Kucing - Kembang Jelang - Saga Rambat - Sambang Darah - Sirih-Blimbing Wuluh - Kenanga Pendek.
3.
Tanaman yang mudah perawatannya
- Jenis-jenis anjungan - Air Mata Pengantin - Bougenvil - Bambu Jepang - Drasaena - Nona Makan Sirih - Pohon (Jepang-Kol-Kangkung-Seledri-Maregu) - Kamboja - Kemuning - Kumis Kucing - Pakis Kelabung - Pakis Kol - Jenis-jenis Puring - Sirih Gading - Walisongo - Beluntas - Bering.

Kendala yang dihadapi :
- Masalah keterbatasan tempat
- Keterbatasan biaya untuk pengaturan pohon-pohon
- Masih rendah kesadaran manusia akan pentingnya penghijauan bagi kelangsungan lingkungan hidup.
- Masih kurangnya perawatan pohon-pohon penghijauan sehingga banyak pohon dipinggir jalan yang mati kekeringan di musim kemarau.